Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rasa Duka kembali Menyelimuti Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar

Padang - Wakapolda Sumbar, Brigjen.Pol. Solihin.S.I.K.,M.H.,CSPHR, Kabidhumas Kombes.Pol.Sumelawati Rosya.S.S.M.Tr.A.P ,Plt Kabiddokkes AKBP Faisal, Ka Rumkit Kompol.dr.Harry Andromeda,M.Ked ( Cardio ) Sp.JP Dan dihadiri dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat kemudian Ada juga dari Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat.

Kemudian Waka Polda memberikan keterangan persnya di Rumah Sakit Bhayangkara Padang,( Senin 22/12/2025)

Rasa duka kembali menyelimuti keluarga korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Barat perlahan menemukan titik terang. 

Setelah melalui proses penantian panjang, Polda Sumatera Barat secara resmi menyerahkan sertifikat identifikasi kepada enam keluarga korban yang identitasnya kini telah terverifikasi secara ilmiah melalui uji DNA.

Penyerahan sertifikat ini berlangsung penuh khidmat yang diserahkan langsung Wakapolda Sumbar, Bigjen.Pol. Solihin.S.I.K.,M.H.,CSPHR di Aula Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sumatera Barat, Brigjen Pol. Solihin,S.I.K.,M.H.,CSPHR menjelaskan bahwa dari total 28 jenazah yang sebelumnya belum teridentifikasi, enam di antaranya kini telah memiliki nama. Hasil ini didapat setelah Pusdokkes Polri berhasil mencocokkan data antemortem dari pihak keluarga dengan data postmortem dari jenazah.

“Tingkat keakuratannya mencapai 99 persen. Kami memahami betapa berharganya kepastian ini bagi keluarga yang ditinggalkan,” ujar Waka Polda 

Meskipun identitas telah terungkap, mayoritas keluarga sepakat untuk tidak memindahkan makam korban yang sebelumnya telah dikebumikan sebagai jenazah tanpa identitas.

Tio Alamsyah (7 tahun) menjadi satu-satunya jenazah yang akan dipindahkan. Pihak keluarga meminta almarhum dibawa dari TPU Agam Sungai Jariang untuk dimakamkan kembali di tanah kelahirannya, Panyalaian, Tanah Datar.

Lima Korban Lainnya tetap beristirahat di lokasi pemakaman saat ini (TPU Bungus dan TPU Agam Sungai Jariang ). Pihak otoritas hanya akan melakukan penggantian identitas pada batu nisan agar keluarga dapat berziarah dengan tenang.

Berikut adalah daftar nama 6 korban yang berhasil teridentifikasi:

1. Rudi Apriko Putra (45 tahun) – dimakamkan di TPU Agam, Sungai Jariang. Hanya batu nisan yang akan diganti sesuai nama.

2. Karim (60 tahun) – dimakamkan di TPU Agam. Batu nisan akan diganti.

3. Okta Nadiva (anak perempuan) – dimakamkan di TPU Agam. Batu nisan akan diganti.

4. Oskarmon (50 tahun) – dimakamkan di TPU Bungus. Batu nisan akan diganti.

5. Lydia Lestari (44 tahun) – dimakamkan di TPU Bungus. Batu nisan akan diganti.

6. Tio Alamsyah (7 tahun) – dimakamkan di TPU Bungus, namun jenazah akan dipindahkan ke Panyalaian, Tanah Datar atas permintaan keluarga.

Plt. Kabid Dokkes Polda Sumbar, AKBP dr. Faisal, menegaskan bahwa kerja kemanusiaan ini masih jauh dari kata selesai. Saat ini, tim DVI masih terus berupaya mengidentifikasi sisa korban yang ada.

“Masih ada 28 jenazah lagi yang kami upayakan, terdiri dari 12 laki-laki, 9 perempuan, serta 7 bagian tubuh (body part). Sampel DNA semuanya sudah dikirim ke Pusdokkes Polri dan kami sedang menunggu hasil rekonsiliasi data,” Ujar AKBP dr. Faisal.

Polda Sumatera Barat terus menghimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk tetap menjalin komunikasi intensif dengan posko DVI. Keberhasilan identifikasi ini diharapkan dapat memberikan ketenangan batin bagi keluarga yang selama ini didera ketidakpastian.(Af)